Mengenal Berbagai Jenis Sablon pada Konveksi, Konveksi merupakan salah satu industri fashion yang berfokus pada produksi pakaian dalam jumlah banyak. Menjamurnya industri konveksi di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peran industri sablon yang bervariasi. Kenyataanya, sablon banyak digunakan pada produksi konveksi seperti kaos, tas, jaket dan topi. Keuntungan penggunaan sablon dalam konveksi dikaitkan dengan perannya dalam desain gambar atau tulisan pada sebuah pakaian. Faktanya, banyak yang belum mengetahui apa saja jenis-jenis sablon yang umum digunakan. Yuk mengenal berbagai jenis sablon pada konveksi yang sering dijumpai.
Apa saja sih jenis sablon yang perlu diketahui? Ini beberapa jenisnya sebagaimana dikutip dari beberapa sumber, yaitu :
Sablon Plastisol (oil based)
Sablon ini merupakan salah satu jenis sablon dengan penggunaan tinta berbahan dasar minyak. Menurut pengalaman penulis sablon ini memberikan hasil cetakan yang tebal dan kuat, namun gampang rusak oleh proses pencucian yang salah. Inilah alasannya mengapa sablon ini cocok untuk produk tas dan topi karena tidak perlu sering dicuci.
Sablon Manual (screen printing)
Pada sablon ini prosesnya memakai screen printing. Screen printing adalah alat cetak dari kain strimin yang tipis dan halus. Pemilihan bahan dasar tinta berupa minyak ataupun air bergantung pada ketebalan kain. Gunakan tinta bahan dasar minyak untuk kain tebal, sedangkan untuk kain tipis menggunakan bahan dasar air. Pada jenis ini cocok untuk produksi pakaian dengan jumlah sedikit karena menggunakan tenaga manual dalam proses cetaknya.
Sablon Rubber (water based)
Sablon ini menggunakan tinta berbahan dasar air dan akan mengeras setelah beberapa saat. Hasil penyablonan proses ini berupa cetakan bersifat elastis seperti karet. Bagi industri konveksi jenis ini biasanya digunakan pada pembuatan kaos, baju olah raga dan lainnya. Kekurangannya adalah rentan terhadap panas, sebaiknya proses penyetrikaan tidak langsung pada bagian yang terdapat cetakan.
Sablon Heat Transfer
Sablon ini menggunakan media panas untuk memindahkan desain pada pakaian. Metode ini sering dijumpai untuk desain gambar berukuran kecil misalnya logo dan label nama. Biasanya dijumpai pada pemasangan label nama dan logo pada pakaian. Secara sederhana proses ini bisa dilakukan dengan penggunaan setrika untuk pengaplikasiannya. Kelemahan penggunaan jenis ini yaitu menghasilkan cetakan yang tidak presisi untuk setiap pakaian karena pengerjaannya harus satu persatu.
Sablon Discharge
Adalah jenis sablon dengan proses menghilangkan lebih dulu warna dasar kain. Setelah warna dasar hilang dibuatlah desain baru pada pakaian. Kelebihan jenis ini adalah pembuatan desain baru yang lebih unik dari sebelumnya, sedangkan kekurangannya adalah biayanya relatif lebih mahal.
Dengan mengenal berbagai jenis sablon pada konveksi, perhitungan biaya pembuatan bisa diprediksi dengan lebih tepat. Hal ini bermanfaat bagi produsen untuk menyusun rencana pemasaran produknya pada segmen tertentu. Sebagaimana diketahui rencana pemasaran merupakan salah satu faktor penting dalam pengenalan produk secara luas.
Bagi konsumen mengenal berbagai jenis sablon pada konveksi dapat dijadikan pertimbangan ketika hendak melakukan pemesanan dalam jumlah tertentu. Hal ini berkaitan dengan besarnya anggaran yang hendak dikeluarkan. Setiap jenis-jenis sablon diatas memiliki kelemahan dan keunggulan. Pertimbangkan baik-baik agar mendapatkan hasil yang memuaskan dan optimal.
Pemahaman yang tepat tentang mengenal berbagai jenis sablon pada konveksi ini diharapkan industri konveksi bisa berinovasi dan berkembang dalam dunia fashion. Silakan kunjungi website konveksiterdekat.com untuk berkonsultasi tentang pemilihan jenis sablon yang tepat sesuai kebutuhan.
0 Comments